A. Pendahuluan
Menurut kodrat serta iradatnya bahwa
manusia dilahirkan untuk menjadi pemimpin. Sejak nabi Adam diciptakan sebagai
manusia pertama dan diturunkan ke bumi.
Dianya ditugasi sebagai khalifah di dunia. Sebagaimana termaktub dalam Al
Qur’an surat Albaqarah ayat 30 yang berbunyi :
Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Menurut Bachtiar Surin yang dikutip oleh Maman Ukas
bahwa “Perkataan khalifah berarti penghubung atau pemimpin yang diserahi untuk
menyampaikan atau memimpin sesuatu.
Katakanlah: ”Wahai Tuhan Yang
mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki
dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan
orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di
tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala
sesuatu”. (QS. Al-'Imran (3):26)
Ketaatan Kepada Pemimpin
Hai orang-orang yang beriman,
ta'atilah Allah dan ta'atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.
Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan
lebih baik akibatnya. (QS.An-Nisa (4):59)
Kami telah menjadikan mereka itu
sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah
Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang,
menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah, (QS.
Al-Anbiya (21):73)
Dan Kami
jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan
perintah Kami ketika mereka sabar . Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami.
(QS. As-Sajdah (32) :24)
Pemimpin
yang Beriman dan Bertakwa
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu
orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya
(menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu.
Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati
mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat
(Kami), jika kamu memahaminya. (QS. Al-'Imran (3) :118).
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin
bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka
(laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki)
telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh,
ialah yang ta'at kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada,
oleh karena Allah telah memelihara (mereka) . Wanita-wanita yang kamu
khawatirkan nusyuznya , maka nasehatilah mereka dan pisahkanlah mereka di
tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya . Sesungguhnya Allah
Maha Tinggi lagi Maha Besar. (QS. An-Nisaa’: 34
Dari uraian tersebut jelaslah bahwa manusia telah
dikarunia sifat dan sekaligus tugas sebagai seorang pemimpin. Misalnya menjadi
ketua Kelas di Sekolah Dasar.
Atas dasar kesadaran itulah dan relevan dengan upaya
proses pembelajaran melalui
Pesantren Kilat ditanamkan jiwa pemimpin bagi santrinya. Keberhasilan seseorang
dapat terwujud apabila dia pandai memimpin dirinya serta orang lain.
Pemimpin
merupakan figur sentral yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat
saling berinteraksi dan mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan
organisasi. Dengan kemampuan yang dimilikinya, akan dengan mudah mengkolaborasikan
keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam suatu kelompok untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan.
Setiap Muslim
Adalah Pemimpin
حديث عبدالله بن عمر رضى الله عنه، أنّ رسول الله صلّى
الله عليه وسلّم، قال: كلّكم راع فمسؤل
عن رعيّته، فالأمير الّذى على النّاس راع وهو مسؤول عنهم، والرّجل راع على أهل
بيته وهومسؤل عنهم، والمرأة راعية على بيت بعلها وولده وهى مسؤلة عنهم، والعبد راع
على مال سيّده وهو مسؤل عنه، ألا فكلّكم راع وكلّكم مسؤل عن رعيّته.
أخرجه البخارى فى ٤٩ كتاب العتق: ١٧ باب كراهية التطاول
على الرقيق
(LM:1199).
Hadits dari
Abdullah bin Umar r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Semua kamu adalah
pemimpin dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir)
pemimpin dan bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam
keluarganya dan bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin
dan bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan
(karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung
jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari)
B.
Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan
Pemimpin
merupakan figur sentral yang dapat mempersatukan kelompok-kelompok untuk dapat
saling berinteraksi dan mengadakan kerjasama untuk pencapaian tujuan
organisasi. Dengan kemampuan yang dimilikinya, akan dengan mudah
mengkolaborasikan keunggulan seseorang atau beberapa individu dalam suatu
kelompok untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.
Menurut Siagian (1994), bahwa seseorang
hanya akan menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika telah
memiliki bakat kepemimpinan dan bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan
melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinannya, serta kemampuan
tersebut dapat ditopang oleh pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui
pendidikan dan latihan, baik yang bersifat umum maupun yang menyangkut teori
kepemimpinan.
C.
Tipe Pemimpin
Dalam
suatu organisasi ada beberapa tipe-tipe pemimpin yang dimiliki seseorang yang
dapat mempengaruhinya dalam menjalankan organisasi, antara lain sebagai berikut
:
1.
Tipe
Otokratik
Seorang
pemimpin yang memiliki tipe kepemimpinan otokratik dipandang sebagai
karakteristik yang negatif. Hal ini dilihat dari sifatnya dalam menjalankan
kepemimpinannya sangat egois dan otoriter, sehingga kesan yang dimunculkan
dalam karakter tipe kepemimpinan ini selalu menonjolkan “keakuannya”.
2.
Tipe
Paternalistik
Tipe
pemimpin paternalistik ini bersifat kebapaan yang mengembangkan sikap
kebersamaan. Salah satu ciri utamanya sebagaimana yang digambarkan masyarakat
tradisional yaitu rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para anggota
masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan. Pemimpin seperti ini
menunjukkan ketauladan dan menjadi panutan di masyarakat. Biasanya tipe seperti
ini dimiliki oleh tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru.
3.
Tipe
Kharismatik
Karakteristik
yang khas dari tipe ini yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu
memperoleh pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang
pemimpin yang kharismatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak pengikut
meskipun para pengikut tersebut tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret
mengapa orang tersebut dikagumi.
4.
Tipe
Laissez Faire
Pemimpin
ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan
sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah
dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa
yang ingin dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota
dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
5.
Tipe
Demokratik
Pemimpin
yang demokratik biasanya memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan
menjunjung harkat dan martabat manusia. Seorang pemimpin demokratik disegani
bukannya ditakuti.
Dari
kelima tipe kepemimpinan diatas, masing-masing tipe memiliki kelebihan dan
kelemahannya. Untuk penempatan tipe tersebut tergantung pada organisasi yang
akan di pimpin. Misalnya untuk organisasi kemiliteran diperlukan tipe
kepemimpinan yang otoriter, sebab pada organisasi tersebut dibutuhkan kesatuan komando
dalam pengambilan keputusan. Sehingga senang atau tidak senang, semua anggota
organisasi didalamnya harus melaksanakan perintah dari atasan. Jadi, dalam
menentukan tipe kepemimpinan yang akan diterapkan oleh seorang pemimpin harus
disesuaikan dengan jenis organisasi yang akan dipimpin.
D.
Ciri-ciri
Pemimpin dan Kepemimpinan Yang Baik
Sebagai
seorang pemimpin yang mengingikan kemajuan bagi anggota dan organisasi yang
dipimpinnya, hendaknya seorang pemimpin harus memiliki :
1. Pengetahuan umum yang luas, semakin tinggi kedudukan seseorang
dalam hirarki kepemimpinan organisasi, ia semakin dituntut untuk mampu berpikir
dan bertindak secara generalis.
2. Kemampuan untuk tumbuh dan berkembang dalam memajukan
organisasi.
3. Sikap yang intuitif atau rasa ingin tahu, merupakan suatu sikap
yang mencerminkan dua hal: pertama, tidak merasa puas dengan tingkat
pengetahuan yang dimiliki; kedua, kemauan dan keinginan untuk mencari dan
menemukan hal-hal baru.
4. Kemampuan Analitik, efektifitas kepemimpinan seseorang tidak
lagi pada kemampuannya melaksanakan kegiatan yang bersifat teknis operasional,
melainkan pada kemampuannya untuk berpikir. Cara dan kemampuan berpikir yang
diperlukan adalah yang integralistik, strategik dan berorientasi pada pemecahan
masalah.
5. Daya ingat yang kuat, pemimpin harus mempunyai kemampuan
inteletual yang berada di atas kemampuan rata-rata orang-orang yang
dipimpinnya, salah satu bentuk kemampuan intelektual adalah daya ingat yang
kuat.
6. Kapasitas integratif, pemimpin harus menjadi seorang integrator
dan memiliki pandangan holistik mengenai orgainasi.
7. Ketrampilan berkomunikasi secara efektif, fungsi komunikasi
dalam organisasi antara lain : fungsi motivasi, fungsi ekspresi emosi, fungsi
penyampaian informasi dan fungsi pengawasan.
8. Keterampilan Mendidik, memiliki kemampuan menggunakan kesempatan
untuk meningkatkan kemampuan bawahan, mengubah sikap dan perilakunya dan
meningkatkan dedikasinya kepada organisasi.
9. Rasionalitas, semakin tinggi kedudukan manajerial seseorang
semakin besar pula tuntutan kepadanya untuk membuktikan kemampuannya untuk
berpikir. Hasil pemikiran itu akan terasa dampaknya tidak hanya dalam
organisasi, akan tetapi juga dalam hubungan organisasi dengan pihak-pihak yang
berkepentingan di luar organisasi tersebut.
10. Objektivitas, pemimpin diharapkan dan bahkan dituntut berperan
sebagai bapak dan penasehat bagi para bawahannya. Salah satu kunci
keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemudikan organisasi terletak pada
kemampuannya bertindak secara objektif.
11. Pragmatisme, dalam kehidupan organisasional, sikap yang
pragmatis biasanya terwujud dalam bentuk sebagai berikut : pertama, kemampuan
menentukan tujuan dan sasaran yang berada dalam jangkauan kemampuan untuk
mencapainya yang berarti menetapkan tujuan dan sasaran yang realistik tanpa
melupakan idealisme. Kedua, menerima kenyataan apabila dalam perjalanan hidup
tidak selalu meraih hasil yang diharapkan.
12. Kemampuan Menentukan Prioritas, dengan membedakan hal yang Urgen
dan yang Penting
13. Naluri yang Tepat, kemampuannya untuk memilih waktu yang tepat untuk
melakukan atau tidak melakukan
sesuatu.
14. Rasa Kohesi yang tinggi, :senasib sepenanggungan”, ketertarikan
satu sama lain.
15. Rasa Relevansi yang tinggi, pemimpin tersebut mampu berpikir dan
bertindak sehingga hal-hal yang dikerjakannya mempunyai relevansi tinggi dan
langsung dengan usaha pencapaian tujuan dan berbagai sasaran organisasi.
16. Keteladanan, seseorang yang dinilai pantas dijadikan sebagai
panutan dan teladan dalam sikap, tindak-tanduk dan perilaku.
17. Menjadi Pendengar yang Baik, tidak terlalu cepat memberikan
tanggapan terhadap pendapat orang lain.
18. Adaptabilitas, kepemimpinan selalu bersifat situasional,
kondisional, temporal dan spatial.
19. Fleksibilitas, mampu melakukan perubahan dalam cara berpikir,
cara bertindak, sikap dan perilaku agar sesuai dengan tuntutan situasi dan
kondisi tertentu yang dihadapi tanpa mengorbankan prinsip-prinsip hidup yang
dianut oleh seseorang.
20. Ketegasan, keberanian, orientasi masa depan serta sikap yang
antisipatif dan proaktif.
Dari uraian diatas, dapat
disimpulkan bahwa untuk efektifitasnya suatu organisasi, seorang pemimpin
hendaknya memiliki ciri tersebut. Selain itu kemampuan dalam berkomunikasi juga
sangat dibutuhkan. Sebab dalam menjalankan suatu organisasi akan terjalin
interaksi antara orang-orang yang berada di dalam maupun diluar organisasi.
Untuk itu hubungan vertikal antara pimpinan dan bawahan dan hubungan
horizontal antara sesama rekan sejawat harus dipelihara diantara keduanya agar
kerjasama dapat berjalan dengan baik.
E. Pengertian dan Manfaat organisasi di sekolah
Suatu organisasi di bentuk karena
mempunyai dasar dan tujuan yang ingin dicapai.Pencapaian tujuan bukan hanya
kepuasan individual, tetapi kepuasan dan manfaat bersama.
Untuk itu kalau kita berbicara
tentang organisasi maka sebagian dari para ahli berpendapat ,bahwa organisasi
ditinjau dari segi etimologis {Bhs} adalah berasal dari kata “organ”yang
berarti susunan badan manusia yang terdiri dari berbagai bagian menuju satu
tujuan .
Jika ditinjau dari segi terminology
{istilah}sebagaimana yang dikemukakan oleh James D Mooney ,organisasi adalah
bentuk perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.Akan tetapi
perlu kita fahami bahwa yang menjadi dasar organisasi, bukan “SIAPANYA”akan
tetapi “APANYA”yang berarti bahwa yang dipentingkan bukan siapa orang yang akan
memegang organisasi ,tetapi “APAKAH”tugas dari dari organisasi ?.Masih banyak
rumusan-rumusan pendapat tentang organisasi, akan tetapi dapat kita ambil
kesimpulan ada kesamaan dasar tentang organisasi .
a. Adanya
sekelompok orang yang saling bekerjasama.
b. Adanya
tujuan yang sama .
c. Adanya
bentuk/struktur.
d. Adanya
aktivitas
Suatu organisasi bisa dikatakan solid jika memiliki
sifat sbb.
- mempunyai tujuan yang jelas .
- tujuan organisasi harus di terima dan di fahami
oleh setiap orang di dalam organisasi.
- memiliki kesatuan arah.
- adanya keseimbangan antara wewenang dan
tanggungjawab.
- berkesinambungan .
- penempatan orang harus sesuai ahlinya.
- adanya pembagian tugas.
Manfaat
Berorganisasi adalah sebagai berikut:
- Menumbuhkan rasa kebersamaan
- Memperkuat tali persaudaraan
- Menebarkan rasa tolong-menolong
- Memperkaya informasi
- Meningkatkan kualitas pribadi
- Membangkitkan semangat juang
- Mengurangi Sifat Egois
- Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
- Belajar berbicara di depan umum
- Belajar manajemen organisasi
F.
Penutup
Kepemimpinan
merupakan bakat yang dimiliki seseorang sejak lahir, namun kepemimpinan
tersebut juga dapat diperoleh melalui pendidikan dan pengalaman yang telah
dilaluinya. Sedangkan pemimpin adalah orang yang mendapat kepercayaan
untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawab tertentu dalam suatu organisasi atau
kelompok. Dan idealnya seorang pemimpin harus mampu melakukan komunikasi yang
efektif antara bawahan dan atasan begitu juga sebaliknya.